Implementasi Konseling Behavioral Untuk Meminimalisasi
Perilaku Membolos Siswa
SMP Negeri 1 Bangli tahun pelajaran
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Banyak
sekali kenakalan remaja dan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh generasi
penerus bangsa pada masa ini, terutama yang berhubungan dengan pelanggaran
kedisiplinan sekolah salah satunya adalah membolos.
Seperti
yang terjadi di SMP Negeri 2 Kuta yang merupakan salah satu Sekolah Menengah
Pertama yang ada di Kabupaten Badung yang memiliki peraturan-peraturan sekolah yang wajib ditaati oleh siswa.
Namun dari hasil observasi dan pengamatan disekolah, ternyata masih banyak
dijumpai siswa yang sering membolos khususnya siswa dikelas VIII B dengan
gejala-gejala seperti : banyak yang tidak mengerjakan PR, dan absensi kelas
banyak yang kosong.
1.2
Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah untuk
mencari implementasi konseling behavioral untuk meminimalisasi perilaku
membolos siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Kuta tahun pelajaran 2012/2013. Karena alasan dan pertimbangan
tertentu maka penelitian ini hanya mampu menjangkau :
1) Siswa yang diteliti terbatas pada
siswa yang sering membolos di kelas VIII B SMP Negeri 2 Kuta tahun pelajaran
2012/2013.
2) Menggunakan Konseling behavioral
dalam melakukan penelitian ini.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, dapat dirumuskan permasalahan : apakah konseling behavioral efektif
untuk meminimalisasi perilaku membolos pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 2
Kuta tahun pelajaran 2012/2013?
1.4
Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengetahui apakah konseling behavioral dapat meminimalisasikan perilaku
membolos pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Kuta tahun pelajaran 2012/2013.
1.5
Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, manfaat
penelitian akan ditinjau dari dua sisi, yaitu dari sisi kegunaan teoritis dan
dari sisi kegunaan praktis.
1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian yang diperoleh
diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan teori-teori maupun konsep-konsep
layanan konseling dan perilaku membolos
bagi siswa dalam dunia pendidikan.
2. Manfaat
Praktis
a.
Bagi sekolah, penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi guru sebagai bahan kajian dalam
memberikan layanan.
b. Bagi Guru BK, penelitian ini
diharapkan dapat digunakan debagai bahan pertimbangan dalam pemahaman dan
pemberian layanan konseling.
c.
Bagi siswa, penelitian ini
diharapkan dapat membantu siswa dalam bertingkah laku kearah yang positif.
1.6
Asumsi
Asumsi adalah keterangan-keterangan
yang diterima tanpa pembuktian lebih lanjut untuk menjadi dasar awal atau
pegangan dalam suatu penelitian.
Karena faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap variabel penelitian yang akan diselidiki sangan kompleks
dan peneliti tidak mungkin meneliti secara keseluruhan, maka dipandang perlu
mengasumsikan beberapa hal yang pengaruhnya sangat dekat dengan variabel
penelitian ini. Adapun hal-hal yang diasumsikan antara lain :
1) Instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan data tentang perilaku membolos siswa dalah observasi dilapangan.
2) Kondisi siswa yang diteliti dalah
keadaan yang sehat.
3) Suasana saat penelitian diasumsikan
dalam keadaan yang kondusif.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR,
HIPOTESIS
A. LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian Konseling Behavioral
Konseling behavioral adalah sebuah proses konseling (bantuan) yang diberikan oleh
konselor kepada klien dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan tingkah laku (behavioral), dalam hal pemecahan masalah-masalah yang dihadapi serta dalam
penentuan arah kehidupan yang ingin dicapai oleh diri klien.
Menurut Krumboltz& Thoresen (Surya, 1988:187) konseling
behavioral adalah suatu
proses membantu orang untuk belajar memecahkan masalah interpersonal, emosional, dan keputusan tertentu.
2.1.2 Tujuan
Konseling Behavioral
Tujuan konseling behavioral berorientasi pada pengubahan
atau modifikasi perilaku konseli, yang di antaranya :
- Menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar
- Penghapusan hasil belajar yang tidak adaptif
- Membantu konseli membuang respon-respon yang lama yang merusak diri atau maladaptif dan mempelajari respon-respon yang baru yang lebih sehat dan sesuai (adjustive).
- Konseli belajar perilaku baru dan mengeliminasi perilaku yang maladaptive, memperkuat serta mempertahankan perilaku yang diinginkan.
- Penetapan tujuan dan tingkah laku serta upaya pencapaian sasaran dilakukan bersama antara konseli dan konselor.
2.1.3 Tahapan – tahapan kenseling behavioral
Konseling behavioral memiliki empat
tahap dalam proses konseling, yaitu :
1. Melakukan Assesment
Assesment diperlukan untuk
mengidentifikasi metode atau teknik mana yang akan dipilih sesuai dengan
tingkah laku yang ingin diubah.
2. Menetapkan Tujuan (Goal
Setting)
Dalam hal ini Konselor dan konseli
bersama-sama mendiskusikan tujuan yang telah ditetapkan konseli
3. Implementasi Teknik
(Technique Implementation)
Konselor
dan konseli mengimplementasikan teknik-teknik konseling sesuai dengan masalah
yang dialami konseli.
4. Evaluasi dan
Pengakhiran
Evaluasi
konseling behavioral merupakan proses yang berkesinambungan. Tingkah laku
konseli digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas konselor dan
efektivitas tertentu dari teknik yang digunakan. Dalam hal ini konselor dan konseli mengevaluasi implementasi
teknik yang telah dilakukan serta menentukan lamanya intervensi dilaksanakan
sampai tingkah laku yang diharapkan menetap.
2.2 Membolos
2.2.1 Pengertian
Membolos
Bolos sekolah adalah
salah satu masalah yang serius dan harus mendapatkan perhatian khusus dari
pihak terkait. Perilaku ini bisa menghambat proses belajar mengajar yang
berimbas pada pelakunya sendiri dan juga orang lain. Perilaku bolos sekolah
bisa dimasukkan dalam ketegori kekerasan dalam pendidikan, karena perilaku ini
merupakan pelanggaran aturan sekolah khususnya berkenaan dengan jam belajar.
2.2.2 Faktor – faktor
yang mempengaruhi perilaku
membolos
Keinginan untuk membolos diakibatkan
oleh beberapa faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
pribadi/personal.
B. KERANGKA
BERFIKIR
Masalah membolos timbul karena banyak factor yang mempengaruhinya di antara
lain adalah faktor internal dan faktor eksternal.
Peranan pelayanan bimbingan dan
konseling sebagai salah satu komponen sistem pendidikan yang sangat besar
andilnya dalam proses penanggulangan perilaku membolos dikalangan remaja
khususnya layanan konseling individual. Layanan konseling individual dinyatakan
mampu mengembangkan individu kearah yang positif. Berdasarkan
paparan diatas dapat diduga bahwa layanan konseling behavioral dapat
meminimalisasi perilaku membolos siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Kuta tahun
Ajaran 2012/2013.
C. HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu jawaban yang sifatnya sementara
dan belum tentu kebenarannya. Mengacu pada penjelasan sebelumnya, maka dapat diketengahkan
rumusan hipotesis yaitu : bahwa layanan konseling behavioral dapat
meminimalisasi perilaku membolos pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Kuta
Tahun Ajaran 2012/2013.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini
adalah menggunakan PTBK, penelitian pada umumnya bertujuan untuk menentukan,
mengembangkan atau mengguji kebenaran suatu pengetahuan ,sehingga untuk
mencapai tujuan itu memerlukan suatu metode penelitian yang akan di uraikan
secara berturut- turut mengenai : sasaran perbaikan, seting penelitian,
rancangan penelitian, dan prosedur penelitian.
3.2 Sasaran Perbaikan
Yang dijadikan sasaran perbaikan
dalam penelitian ini adalah perilaku senang membolos siswa dan ini akan di atasi dengan
melalui layanan konseling behavioral.
3.3 Setting dan Subjek
Penelitian
Subjek penelitian adalah 2 orang
siswa kelas VIII B
Smp Negeri 2 Kuta tahun
ajaran 2012/2013 yang senang membolos. Kriteria yang di gunakan dalam
menentukan siswa yang yang senang membolos adalah prilaku siswa di sekolah,
seperti jarang mengikuti pelajaran, absen sering kosong, tidak
pernah mengerjakan tugas yang diberikan, dan sebagainya.
3.4 Rancangan Penelitian
Penelitian dengan topik :
Implementasi konseling behavioral untuk memimalisasi perilaku membolos siswa kelas VIII A Smp Negeri 2 Kuta Tahun
Ajaran 2012/2013, bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan konseling behavioral untuk meminimalisasi
perilaku membolos siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Kuta Tahun Ajaran 2012/2013.
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan bimbingan konseling yang terdiri dari empat kegiatan yaitu perencanaan
layanan konseling, pelaksanaan layanan konseling, observasi ,refleksi.
3.5.1 Perencanaan
Pada
perencanaan ini hal- hal yang di lakukan adalah :
1. Permohonan kepada kepala sekolah SMP Negeri 2 Kuta
2. Mengidentifikasi siswa yang memiliki
sering membolos
3. Menyusun program konseling
4. Membuat pedoman wawancara
5. Menyusun format pedoman obserfasi
tentang pelaksanaan/ tindakan.
3.5.2 Pelaksanaan
Melaksanakan wawancara konseling
behavioral, di mana klien dalam konseling ini di panggil ke ruang BK karena
klien melakukan penyimpangan prilaku yang tidak sesuai dengan tata tertib sekolah,
sehingga wawancara di lakukan sesuai dengan harkat dan martabat dalam
pendidikan. Dengan cara ramah,bersahabat, empati, toleransi, dan kesabaran.
3.5.3 Observasi
Observasi dilakukan dengan guru BK
saat mengajar dikelas maupun diluar kelas. Hasil pengamatan
berupa observasi tingkat kedisiplinan. Berdasarkan hasil pengamatan itu,
wawancara konseling dievaluasi. Setelah itu data dievaluasi dengan teknik
analisis deskriptif komparatif, maksudnya tingkah laku sebelum tindakan di
jabarkan secara sistematis dan akhirnya di bandingkan. Bila perilaku
membolos menurun
berarti tindakan berhasil.
3.5.4 Refleksi
Kegiatan ini meliputi menganalisis
hasil observasi.
Dari proses refleksi awal dapat di jadikan pertimbangan untuk menyatakan dan
merencanakan tindakan berikutnya.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisi data yang digunakan
dalam PTBK ini adalah analisis kuantitatif. Teknik kuantitatif adalah
penganalisaan data yang di peroleh melalui penggambaran dengan kata- kata atau
kalimat yang di pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
Selamat malam pak,,
BalasHapusMohon maaf saya juga sedang menyusun proposal PTBK unt thesis saya..
Saya boleh minta bantuannya untuk penjelasan teknik analisis data yg bapak gunakan seperti apa contoh realnya??
Terimakasih bantuannya
terimakasih pak bisa sebagai contoh buat proposal
BalasHapusterima kasi pak bisa menjadi contoh proposal
BalasHapusTerimakasih pak dapat menjadi inspirasi kami dalam menyusun proposal TPBK.
BalasHapusTerima kasih atas tampilanx. Menjadikan inspirasi dan tambah wawasan dalam berkarier.🙏🙏
BalasHapus